Saturday, July 25, 2009

NARKOBA SAYONARA (65-16-011-0)

Diskon : 15%

Penerbit : Erlangga
Pengarang: FANNY JONATHAN POYK
Tahun: 2006
ISBN: 9797816788

Price: Rp. 51,800 (including 0 % tax)


Sinopsis:



Ketika kampanye antinarkoba dibombardir oleh pesan-pesan bernada “tidak/jangan” yang vulgar di tepi jalan, rasanya kita butuh jenis pesan lain. Pesan “tidak/jangan” tadi sering kali tak disertai alasan. Atau, kalaupun iya, sifatnya hanya menekankan apa yang semua orang sudah ketahui (stating the obvious). Akibatnya, anjuran berhenti memakai narkoba makin terasa klise. Keputusan untuk berhenti/keluar/sembuh adalah sebuah sikap utuh (kesatuan antara aspek kognitif, afektif, dan konatif). Tak bisa hanya aspek kognitif/pengetahuan saja yang disentuh melalui kampanye/buku bernuansa medis. Aspek afektif/rasa juga perlu digugah atau disentuh. Narkoba Sayonara adalah upaya menggugah rasa tadi. Dua belas kisah tentang kehidupan pengguna narkoba, tersaji. Beragam. Ada yang karena dikekang, dijadikan korban obsesi orang tua, sikap protektif yang berlebihan, dll. Melalui kisah naratif orang diajak untuk sadar. Narkoba sayonara adalah pesan subtil yang lebih memiliki kedalaman makna daripada sekadar “jangan”.

Read more...

CONSUMER INSIGHTS VIA ETHNOGRAPHY (61-12-082-0)

Diskon : 15%

Penerbit : Erlangga
Pengarang : AMALIA E. MAULANA
Tahun : 21-07 2009
ISBN :

Price: Rp. 55,000 (including 0 % tax)



Sinopsis:

Mengapa kita harus mengadopsi Ethnography dalam pemasaran? Jawaban yang paling tepat adalah karena zaman telah berubah. Pemasaran adalah bidang yang semakin kompleks. Dorongan dari kecepatan berkembangnya teknologi tinggi mengubah banyak hal dari perilaku konsumen. Tanpa turut serta dalam arus perkembangan ini, pemasar akan semakin jauh tertinggal.

Konsumen semakin pintar dan “menuntut”, bahkan mereka memiliki media-media sendiri yang seringkali tidak bisa dikontrol isinya oleh pemilik merek. Untuk memenangkan persaingan, perusahaan harus semakin memahami konsumennya, memahami kebutuhan, dan bisa berbicara menggunakan bahasa komunikasi yang bisa diterima oleh konsumen. Metode riset yang digunakan oleh perusahaan selama ini lebih banyak menyentuh permukaan, mengerti hanya sebatas kulitnya saja. Terbukti banyak produk baru yang gagal di pasaran karena komunikasi iklan yang tidak efektif dan tidak dimengerti oleh konsumennya.

Perusahaan yang telah mengerti betapa sulitnya untuk bisa menyelami kehidupan konsumen yang sebenarnya dalam kaitannya dengan produk, mulai berpaling kepada riset atau studi-studi perilaku konsumen yang lebih mendasar. Ethnography dalam bidang pemasaran ini adalah salah satunya. Metode ini meminjam ilmu antropologi budaya yang sudah lebih mapan dan disesuaikan secara komersial.

Ethnography mencari tahu lebih dalam seperti apa sebenarnya konsumen menggunakan produk, bagaimana pengalaman mereka selama ini berinteraksi dengan produk atau jasa. Bukan hanya itu, Ethnography juga telah lama digunakan oleh para professional di bidang kreatif periklanan untuk mengeksplorasi ide-ide cemerlang konsep iklan sebuah brand. Karena kepandaian mereka menggali hingga lapisan informasi yang paling dasar tentang insight konsumen, para professional periklanan ini kemudian bisa menerjemahkan insights menjadi sebuah iklan yang tidak saja menghibur, tetapi juga mengena di hati konsumen.

Studi Ethnography adalah penggabungan antara pemahaman ilmu (science) dan keterampilan seni (art). Karena karakteristiknya tersebut, setiap studi Etnography harus diperlakukan seperti halnya sebuah karya seni yang individual , tidak terikat pada sebuah template atau batasan-batasan yang kaku. Pemilihan teknik-teknik yang tepat yang akan digunakan dalam sebuah studi Ethnography pemasaran, tergantung pada banyak faktor: waktu, ketersediaan SDM, biaya dan konteks permasalahan.

Dari sifatnya yang eksploratif, studi Etnography masuk ke dalam studi kualitatif. Dalam studi kualitatif, jumlah responden tidak terlalu dipentingkan . Sebaliknya, yang menjadi kunci keberhasilan adalah jumlah atau intensitas informasi yang diperolehnya.

Berbagai Teknik Ethnography
Berikut adalah beberapa teknik yang bisa dipertimbangkan untuk digunakan dan dikombinasikan satu sama lain, atau dikembangkan dan diadaptasi tergantung pada lingkup permasalahan studi Ethnography.

1. Observation
Observasi atau pengamatan, baik secara langsung maupun tidak langsung, selalu menghasilkan temuan-temuan baru yang jarang didapati dengan metode konvensional seperti focus group atau survei. Observation dibagi lagi menjadi Participatory Observation dan Non-Participatory Observation.

2. Unstructured Interview
Tujuan dari wawancara ini adalah untuk mengkonfirmasikan temuan-temuan yang langsung diperoleh di tempat, yang jika tidak ditanyakan lebih lanjut bisa mengarah kepada kesimpulan yang keliru.

3. Contextual In-depth Interview
Teknik ini disebut juga dengan istilah “On-Site Depth Interview”. Pertanyaan yang disusun juga sudah lebih terstruktur karena Ethnographer biasanya telah memperoleh informasi dan pengetahuan yang lebih baik dan luas tentang konsumen dan permasalahannya.

4. Shadowing/Day-in-the-Life
Seorang Ethnographer meluangkan waktunya untuk tinggal bersama konsumennya dalam jangka waktu yang panjang.

5. Usability Interview
Wawancara yang lebih khusus lagi, yaitu merupakan gabungan antara observasi langsung dan wawancara untuk melihat proses pemakaian produk.

6. Story Telling
Tujuan “Story Telling” adalah menceritakan sebuah peristiwa dengan bahasa konsumen sendiri.

7. Netnography
Teknik ini adalah perkembangan baru di dalam teknik Etnography, dengan bantuan internet.

Read more...

Wednesday, July 22, 2009

SS: TRIK KAYA KEJATUHAN HARGA SAHAM (61-15-023-0)

Pengarang: TOM TAULI
Tahun: JUNI_2009
ISBN: 9789790338081
Penerbit : Erlangga
Price: Rp. 38,000 (including 0 % tax)


Sinopsis:

Short Selling – Trik Kaya dari Kejatuhan Harga Saham (Tom Taulli)

Terdapat proses yang penuh intrik untuk melakukan short saham, seperti membuat akun marjin, meminjam saham, dll. Selanjutnya ada juga pertanyaan moral: apakah adil bila seorang short seller menghasilkan uang ketika banyak pihak lain yang kehilangan pakaiannya? Apakah ini salah? Tidak diragukan lagi, praktik short selling adalah kontroversi. Namun tak bisa dipungkiri bahwa short selling adalah teknik investasi yang berpotensi paling menguntungkan. Apa strategi short selling yang dapat Anda gunakan untuk meningkatkan kinerja portofolio sembari Anda melindunginya dari kejatuhan pasar? Jawabannya dapat Anda temukan lengkap dalam buku ini.

Read more...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP